Sebagai salah satu warga kabupaten Tulungagung, saya ikut berbangga
hati ketika salah satu anak muda Tulungagung terpilih sebagai salah satu
anggota sepakbola Timnas U-23 yang ikut membela dan mengharumkan nama
Indonesia di kancah sepakbola internasional. Anak muda Tulungagung
tersebut adalah Yongki Ariwibowo, anak muda asli Tulungagung yang
tinggal di kelurahan Botoran kecamatan Kota kabupaten Tulungagung.
Sedemikian penasarannya, saya pun berusaha mengumpulkan berbagai info
tentang profil & biografi Yongki Ariwibowo. Berikut ini profil
Yongki Ariwibowo.
Nama Lengkap : Yongki Ariwibowo
Nama Panggilan : Yongki, Bowo
Tempat, Tgl Lahir : Tulungagung, 23 November 1989
Tinggi : 175 cm
Berat : 63 kg
Nama Bapak : H. Goenarto
Nama Ibu :Hj. Nur Fadhilah
Saudara : 5 Sebagai Anak Ke 3
SSB : Sinar Jaya Tulungagung
Klub : Perseta, Persik Kediri
Posisi : Striker (Forward)
No Punggung Di Klub : 7
Timnas : U-23
No Punggung Di Timnas : 20
Akrab di sapa Yongki atau Bowo, pemuda kelahiran 22 tahun yang lalu
tepatnya tanggal 23 November 1989 ini mengasah kemampuan menggocek
bolanya di SSB Sinar Jaya Tulungagung. Selanjutnya karier sepakbolanya
berlanjut ke Perseta Junior Tulungagung. Di Perseta Junior, talenta
Yongki bukannya semakin moncer, tapi justru dia malah sering
dibangkucadangkan oleh pelatih Perseta Junior. Tak betah di “kandang”
sendiri, dia melabuhkan kakinya untuk merumput di klub sepakbola
tetangga, PSBI Blitar yang notabene sebagai klub yang kastanya setingkat
lebih tinggi dari Perseta. Posisi Yongki sebagai striker yang pandai
menempatkan posisi di depan gawang lawan dan memiliki kecepatan lari di
atas rata-rata membuat pengurus Persik Kediri tertarik dan merekrutnya
sebagi pemain Persik Junior.
Walaupun sudah direkrut sebagai pemain “Macan Putih” Junior yang
kastanya setingkat lebih tinggi dari PSBI Blitar, lagi – lagi nasib Bowo
kurang begitu mujur. Dia lebih sering menjadi pemain cadangan dan kalah
pamor dari striker muda lainnya seperti Aan Andik. Sementara tim senior
Persik kala itu penuh dengan bintang-bintang papan atas liga Indonesia
seperti El Loco Gonzales, Budi Sudarsono, Ronald Fagundez dll, sehingga
nama pemain kelahiran Tulungagung 23 November 1989 sangat amat tidak
diperhitungkan.
Gonjang ganjing Persik Senior yang berujung hijarahnya
bintang-bintang ke berbagai klub tak membuat dewi fortuna memeluknya.
Indrianto Nugroho nampaknya lebih menjadi pilihan pelatih Aji Santoso
untuk mendampingi Saktiawan Sinaga, striker lokal yang dulu sering jadi
langganan Timnas. Seiring loyonya penampilan si gaek Indriyanto dan
adanya sedikit kecermemelangan penampilan Yongki di piala Copa membuat
Aji Santoso mencoba-coba menampilkanya di liga bersama team senior.
Disinilah kecermelangan dan ketajaman Yongki mulai terasah. Tandemnya
dengan Sakti lebih menjanjikan untuk Persik. Tak ayal duetnya dengan
striker asal Medan ini lebih menjadi pilihan untuk menghasilkan
pundi-pundi goal untuk Persik.
Adu gengsi derby Jawa Timur antara Persik dan Persela Lamongan tentu
akan selau di ingat anak ke 3 dari 5 bersaudara ini. Sebuah umpan
heading yang terukur dari tandemnya Saktiawan, diselesaikanya dengan
tendangan salto yang fantastis. Yes, semua orang mulai berpaling
padanya. Penampilan terbaiknya selalu ditunggu-tunggu suporter Macan
Putih Kediri. Stadion Brawijaya selalu menunggu sontekan, umpan dan
goal-goalnya. Walau sering out of position, kadang fisiknya kedodoran
untuk bermain full 2×45 menit, duetnya dengan Sakti sangat di takuti
barisan pertahanan lawan. Ketangkasannya membawa bola juga patut
diperhitungkan. Dengan tinggi 175cm dan berat 63kg, dia juga mahir
menyantap bola-bola atas. Saat itulah bintangnya mulai bersinar terang
hingga akhirnya Timnas U23 memanggilnya untuk berlatih di Sawangan
Bogor.
Satu lagi, Yongki lihai pula memanfaatkan keteledoran lawan untuk
lolos dari perangkap offside. Bisa jadi, untuk yang terakhir ini, dia
banyak belajar dari bomber AC Milan, Filippo Inzaghi. Memang, kata
Yongki,”Saya sangat mengidolakan Inzaghi”. Kostum merah putih bernomor
20 sekarang ia kenakan. Putra pasangan H Goenarto dan Hj. Nur Fadilah
terus mematangkan dan menajamkan penampilanya dibawah asuhan pelatih
asal Uruguay Albertho Bica untuk membela Indonesia di Sea Games Laos
Desember 2009. Di bursa transfer dia sempat dikabarkan akan diboyong
pelatih lamanya Aji Santoso yang hengkang ke Persisam Samarinda.
Kecermelangan anak muda Tulungagung ini banyak diramalkan kelak akan
mengantikan peran Budi Sudarsono di Timnas Senior.
Yongki mengaku bangga menjadi bagian dari Persik musim ini (2009 –
2010). Dia juga bangga bisa bermain bersama pemain-pemain inti Macan
Putih, katakanlah seperti Saktiawan, Mahyadi Panggabean, Legimin,
Reswandi, dan Morales. Dari seniornya itu, Yongki mendapat pelajaran
berharga buat masa depannya. Ya untuk kebanggaan masyarakat Tulungagung,
doa dan harapan untuk The Young Gun Timnas U23 semoga lebih cermerlang
dari seniornya Singgih Pitono. Dan Semoga dia pun lebih cemerlang dari
pada idolanya Filipo Inzhagi.
Sabtu, 10 September 2011
Profil – Biografi Yongki Ariwibowo
Sabtu, September 10, 2011
RACHMAD WORLD
No comments
0 komentar:
Posting Komentar